Kamis, 05 Mei 2011

Pengalaman, Guru Terbaik atau Terburuk?

Buku, internet, koran, atau media massa lainnya bisa menipu anda. Bahkan, media massa bisa menempatkan anda pada posisi yang salah dan membuat pandangan anda tentang sesuatu salah. Tapi, ada gak sih suatu sumber info yang benar-benar jujur dan bersifat kekal? Ternyata ada lho. Suatu sumber info yang benar, jujur, tidak bisa diganggu gugat, disuap, disogok, bahkan tidak bisa dibunuh atau diberantas. Sayang, sumber info tersebut membutuhkan pengorbanan. Sebagai makhluk ekonomi, tentu manusia memilih merelakan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dan masa kepemilikan lebih lama, betul tidak?

Sumber itu dinamakan pengalaman. Ya, pengalaman adalah sumber info yang tidak bisa hilang, benar, apa adanya, dan tidak bisa diubah infonya dengan cara apapun juga. Cobalah lihat masa lalumu dan bandingkan sekarang. Pas sekolah misalnya. Kita bisa menjawab soal-soal ulangan karena kita sudah memiliki pengalaman dalam membaca buku yang berisi materi yang diujikan saat ulangan. Terus bagi yang diputusin pacar, pasti akan lebih berhati-hati dalam memilih pacar, seperti jujur ga banyak gombal atau hadiah kecil yang ga tau ikhlas atau dapat darimana hadiah tersebut. Terus bagi seorang bos, seorang atasan pasti akan lebih selektif dalam memilih bawahannya agar tidak dimanfaatkan karena pernah mengetahui ada bawahannya yang memanfaatkan dia seenaknya.

Tapi, pengalaman itu guru yang selalu membutuhkan pengorbanan. Tak jarang nyawa yang bisa menjadi korbannya atau yang kita kasihi. Bagi seorang remaja, sebelum dia mengalami gangguan kesehatan yang serius akibat rokok, pasti ga berhenti. Memang sih ada yang akhirnya sadar dan berhenti sebelum fatal, tetapi cuma sedikit. Kadang pengalaman belum tentu berdampak pada masa sekarang dan malah berbahaya lho, misalnya pengalaman tentang video porno yang berisi hubungan seksual yang ditonton para remaja. Hubungan seksual memang bermanfaat untuk meneruskan keturunan, tetapi untuk remaja hal itu malah merusak wawasannya karena memang belum waktunya. Lebih bahaya lagi si guru satu ini bisa jadi guru yang bener-bener ga bener. Seorang remaja mulai mencoba merokok karena pikirnya dengan merokok, beban hidup hilang. Dia berusaha melawan tubuhnya sendiri yang menolak hisapan rokok hingga tubuhnya tak kuasa menolak.

Terus gimana dong? Dibawah kolong langit memang ga ada yang sempurna, memang. Obat bius menjadi baik di tangan dokter bedah menjadi buruk di tangan penjahat. Sebuah sampah menjadi bermanfaat di tangan seniman, tetapi menjadi tambah buruk bila dibuang ke kali. Sebuah mangga akan terasa manis saat matang dan menjadi penyakit apabila terlalu muda. Seperti itulah pengalaman. Bila anda bijak menggunakannya, keuntungan akan mengikuti. Bila anda tidak terpaku bahwa pengalaman anda itu buruk dan selalu buruk, sebuah penyimpangan postif akan terjadi. Bila selalu mendapat pengalaman di saat yang tepat, kesuksesan dan keberuntungan dapat diraih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar